Makalah
Uji
Kepolaran Senyawa Kimia

Disusun
Oleh:
Raisya
Nur Azizah
X
IPA 1
_________________________________________________________________________________
Kata
Pengantar
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya lah saya
dapat menyelesaikan tugas Makalah Uji Kepolaran Senyawa
ini.
Makalah
ini saya susun untuk memenuhi tugas Kimia
yang di berikan oleh Ibu Atty Darniaty, M.Pd.
Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
tidak sepenuhnya sempurna, maka dari itu mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan. Saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk ditujukan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih
kepada Ibu Atty Dartiany, M.Pd. yang telah membina saya dalam
percobaan lab juga penyusunan makalah uji kepolaran senyawa ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya
dan umumnya bagi para pembaca.
Cianjur, Desember
2013
Raisya Nur
Azizah
________________________________________________________________________________
Daftar Isi
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Landasan
Teori
1
1.2 Ciri-ciri Senyawa Polar dan Non Polar
2
1.2 Ciri-ciri Senyawa Polar dan Non Polar
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah Kimia
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan
Percobaan Uji Kepolaran Senyawa
3
2.2 Alat dan
Bahan
3
2.3 Cara Kerja
6
2.4 Hasil Uji
Kepolaran Senyawa
7
2.5 Soal-soal
dan Jawaban
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
v
Lampiran
vi
________________________________________________________________________________
Dasar
Teori
Senyawa
polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut
mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
·
Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr
Senyawa
non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya
suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi
karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir
sama.
·
Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri
senyawa polar :
1. Dapat larut
dalam air dan pelarut polar lain
2. Memiliki
kutub (+) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3. Memiliki
pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
memiliki perbedaan
keelektronegatifan
·
Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
Ciri-ciri
senyawa non polar :
1. Tidak
larut dalam air dan pelarut polar lain
2. Tidak
memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3. Tidak
memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)
atau keelektronegatifannya
sama
·
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa
polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini
mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen (dipol permanent). Jadi
antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent.
Senyawa
non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk
senyawa biner dwiatom (seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0
Bila
terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat (
gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah
satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang
sifatnya sesaat.
Polarisasi
Ikatan Kovalen
Suatu
ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik
lebih kuat ke salah 1 atom.
·
Contoh 1 : Molekul HCl
Meskipun
atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl
lebih besar daripada atom H. Akibatnya
atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H
sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub
dalam molekul HCl).
Jadi,
kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan
keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan
kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama
kuat ke semua atom.
·
Contoh 2 : Dalam tiap molekul di
atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena
atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron
tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
·
Contoh 3 : Meskipun atom-atom
penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar
secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama
kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).
Sifat-sifat
senyawa kovalen antara lain:
Kebanyakan
menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas,
larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit
menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar,
sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut
universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan senyawa-senyawa
yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa nonpolar.
Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui kepolaran
suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air.
Percobaan
Uji Kepolaran Senyawa
Tujuan
Percobaan : Untuk mengetahui
tingkat kepolaran suatu senyawa
Alat
dan Bahan : 1. Buret
2. Gelas Kimia
3. Corong
4.
Akuades
5. Etanol
6. Cuka
7. Garam dapur
Ø Dekatkan
penggaris sejauh ±3cm dengan larutan cair yang akan diuji kepolarannya
Ø Tinggi
antara gelas kimia dengan buret : ±7cm
Keterangan:
Jika
dapat dibelokkan dengan penggaris yang telah digosok =
Polar
Jika
tidak bisa dibelokkan dengan penggaris yang telah di gosok = Tidak Polar
Cara Kerja:
1.
Pasang buret
pada standarnya, siapkan gelas
kimia, corong, dan penggaris, lalu tuang zat cair yang akan di teliti
kepolarannya kedalam buret tersebut. Lihat gambar di bawah ini
2.
Siapkan
cairan yang akan diuji kepolarannya. Gosokkan
penggaris pada kain wol , rambut kering atau pada buku sampai bermuatan listrik
(tandanya penggaris agak pans) atau untuk lebih pastinya gunting beberapa
potong kertas hingga berbentuk potongan–potongan kecil, lalu dekatkan penggaris
pada potongan kertas itu, bila potongan kertas tertasik maka
penggaris sudah bermuatan listrik.
3. Alirkan akuades yang akan
diteliti kepolarannya ke dalam buret, dengan cara memutar keran
buret dan dekatkan penggaris pada aliran tersebut.
4.
Amati aliran akuades tersebut, apabila zat cair tersebut dapat dibelokkan oleh
penggaris yang telah bermuatan, maka zat cair tersebut adalah polar, begitu pun
sebaliknya
5.
Ulangi
langkah-langkah kerja di atas untuk menguji zat cair yang lainnya.
Gambar Buret
Hasil
Uji Kepolaran
Bahan
|
Aliran Zat Cair terhadap penggaris
|
Keterangan
|
|
Dibelokkan
|
Tidak dibelokkan
|
||
Akuades
|
ü
|
Polar
|
|
Etanol
|
ü
|
Polar
|
|
Cuka
|
ü
|
Polar
|
|
Garam dapur
|
ü
|
Polar
|
|
Soal:
1. Larutan
mana yang dapat dibelokkan
Ø Akuades,
Etanol, Cuka, Garam Dapur
2. Larutan
mana yang tidak dapat dibelokkan
Ø Dari
bahan yang disediakan pada praktikum, tidak ada larutan yang tidak dapat
dibelokkan
3. Mengapa
demikian?
Ø Karena
Akuade, Etanol, Cuka, Garam Dapur adalah senyawa polar, sehingga dapat tertarik
oleh medan magnet.
4. Apa
kesimpulan dari percobaan itu?
Ø Akuades,
Cuka, Garam Dapur, Etanol adalah senyawa polar, karena dapat larut dalam air juga dapat dibelokkan oleh
medan magnet. (memiliki kutub (+) dan kutub (-)
5. 10
contoh kovalen polar yang ada di dalam kehidupan sehari-sehari
·
Gula tebu (C6H22O11)
·
Aseton ( C3H6O)
·
Air (H2O)
·
Gula (C6H12O6)
·
Cuka (CH3COOH)
·
Amoniak (NH3)
·
(PH3)
·
(HNO3)
·
(HBr)
·
(PCL3)
·
(SO2CO4)
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Kesimpulan :
Senyawa
polar dipengaruhi medan magnet karena adanya kutub (+) dan kutub (-) dalam
molekul senyawa tersebut sehingga dapat dibelokkan oleh penggaris yang telah
digosokkan (medan magnet), sedangkan senyawa nonpolar tidak dapat dipengaruhi medan magnet.
_______________________________________________________________________________
Daftar Pustaka