Sabtu, 14 Desember 2013

Makalah Uji Kepolaran Senyawa Kimia

      Makalah
Uji Kepolaran Senyawa Kimia


logo2.bmp


Disusun Oleh:
Raisya Nur Azizah
X IPA 1
_________________________________________________________________________________

Kata Pengantar


Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Uji Kepolaran Senyawa ini.
         
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas Kimia yang di berikan oleh Ibu Atty Darniaty, M.Pd.
         
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak sepenuhnya sempurna, maka dari itu mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk ditujukan demi kesempurnaan makalah ini.
         
Terimakasih kepada Ibu Atty Dartiany, M.Pd. yang telah membina saya dalam percobaan lab juga penyusunan makalah uji kepolaran senyawa ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi para pembaca.







Cianjur, Desember 2013
       



                   Raisya Nur Azizah

________________________________________________________________________________

Daftar Isi


Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori 1
            1.2
Ciri-ciri Senyawa Polar dan Non Polar 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah Kimia 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Percobaan Uji Kepolaran Senyawa 3
2.2 Alat dan Bahan 3
2.3 Cara Kerja 6
2.4 Hasil Uji Kepolaran Senyawa 7
2.5 Soal-soal dan Jawaban 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
Daftar Pustaka v
Lampiran vi


________________________________________________________________________________

Dasar Teori


Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.

·         Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr

Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.

·         Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2

Ciri-ciri senyawa polar :

1. Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2. Memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3. Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
    memiliki    perbedaan keelektronegatifan

·         Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5

Ciri-ciri senyawa non polar :

1.  Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.  Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
3.  Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)   
     atau keelektronegatifannya sama

·         Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2

Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen (dipol permanent). Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent.

Senyawa non polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom (seperti O2,H2) perbedaan keelektronegatifannya = 0

Bila terdapat senyawa non polar terjadi gaya tarik dipol sesaat   ( gaya dispersi/ gaya london ) gaya ini terjadi akibat muatan + inti atom salah satu atom menginduksi elektron atom lain sehingga terjadilah kutub kutub yang sifatnya sesaat.

Polarisasi Ikatan Kovalen

Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.

·         Contoh 1 : Molekul HCl

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).

Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.

·         Contoh 2 : Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama. Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.
·         Contoh 3 : Meskipun atom-atom penyusun CH4 dan CO2 tidak sejenis, akan tetapi pasangan elektron tersebar secara simetris diantara atom-atom penyusun senyawa, sehingga PEI tertarik sama kuat ke semua atom (tidak terbentuk kutub).

Sifat-sifat senyawa kovalen antara lain:

Kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut non polar dan sedikit larut dalam air, sedikit menghantarkan listrik, mudah terbakar dan banyak yang berbau.
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum, senyawa polar larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar larut dalam pelarut nonpolar. Air merupakan pelarut universal yang bersifat polar. Oleh karena itu, air akan melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat polar, dan sebaliknya, tidak melarutkan senyawa nonpolar. Berdasarkan sifat pelarut air tersebut, maka kita dapat mengetahui kepolaran suatu senyawa dengan menguji kelarutannya dalam air.

Percobaan Uji Kepolaran Senyawa


Tujuan Percobaan        : Untuk mengetahui tingkat kepolaran suatu senyawa

Alat dan Bahan           : 1. Buret
                                      2. Gelas Kimia
                                      3. Corong
                                    4. Akuades
                                      5. Etanol
                                      6. Cuka
                                      7. Garam dapur

Ø  Dekatkan penggaris sejauh ±3cm dengan larutan cair yang akan diuji kepolarannya
Ø  Tinggi antara gelas kimia dengan buret : ±7cm 

Keterangan:
Jika dapat dibelokkan dengan penggaris yang telah digosok             = Polar
Jika tidak bisa dibelokkan dengan penggaris yang telah di gosok      = Tidak Polar


Cara Kerja:
1.                  Pasang buret pada standarnya, siapkan gelas kimia, corong, dan penggaris, lalu  tuang zat cair yang akan di teliti kepolarannya kedalam buret tersebut. Lihat gambar di bawah ini
2.                  Siapkan cairan yang akan diuji kepolarannya. Gosokkan penggaris pada kain wol , rambut kering atau pada buku sampai bermuatan listrik (tandanya penggaris agak pans) atau untuk lebih pastinya gunting beberapa potong kertas hingga berbentuk potongan–potongan kecil, lalu dekatkan penggaris pada potongan kertas itu, bila potongan kertas tertasik maka penggaris sudah bermuatan listrik.
3.             Alirkan akuades yang akan diteliti kepolarannya ke dalam buret, dengan cara memutar keran buret dan dekatkan penggaris pada aliran tersebut.
4.                  Amati aliran akuades tersebut, apabila zat cair tersebut dapat dibelokkan oleh penggaris yang telah bermuatan, maka zat cair tersebut adalah polar, begitu pun sebaliknya
5.                  Ulangi langkah-langkah kerja di atas untuk menguji zat cair yang lainnya.


Alat pengecek kepolaran.pngGambar Buret













                                                Hasil Uji Kepolaran



Bahan
Aliran Zat Cair terhadap penggaris

Keterangan
Dibelokkan
Tidak dibelokkan
Akuades
ü   

Polar
Etanol
ü   

Polar
Cuka
ü   

Polar
Garam dapur
ü   

Polar

Soal:
1.      Larutan mana yang dapat dibelokkan
Ø  Akuades, Etanol, Cuka, Garam Dapur
2.      Larutan mana yang tidak dapat dibelokkan
Ø  Dari bahan yang disediakan pada praktikum, tidak ada larutan yang tidak dapat dibelokkan
3.      Mengapa demikian?
Ø  Karena Akuade, Etanol, Cuka, Garam Dapur adalah senyawa polar, sehingga dapat tertarik oleh medan magnet.

4.      Apa kesimpulan dari percobaan  itu?
Ø  Akuades, Cuka, Garam Dapur, Etanol adalah senyawa polar, karena dapat larut dalam air juga dapat dibelokkan oleh medan magnet. (memiliki kutub (+) dan kutub (-)

5.      10 contoh kovalen polar yang ada di dalam kehidupan sehari-sehari
·         Gula tebu  (C6H22O11)
·         Aseton                   ( C3H6O)
·         Air             (H2O)
·         Gula                      (C6H12O6)
·         Cuka                      (CH3COOH)
·         Amoniak   (NH3)
·         (PH3)
·         (HNO3)
·         (HBr)
·         (PCL3)
·         (SO2CO4)
____________________________________________________________________

Kesimpulan :

Senyawa polar dipengaruhi medan magnet karena adanya kutub (+) dan kutub (-) dalam molekul senyawa tersebut sehingga dapat dibelokkan oleh penggaris yang telah digosokkan (medan magnet), sedangkan senyawa nonpolar tidak dapat dipengaruhi medan magnet.

_______________________________________________________________________________

Daftar Pustaka